WAWANCARA

Cara kreator dan advokat disabilitas, Molly Burke, menciptakan ruang aman di Facebook

23 November 2021

Molly Burke adalah pembicara motivasi, kreator gaya hidup, dan advokat disabilitas yang menemukan komunitas berkembang dan sukses, yang membagikan videonya di Facebook.

Penayangan Video Molly telah mencapai 15 jt* selama 12 bulan terakhir dan dia membagikan rahasia strateginya.

Wawancara ini telah diringkas dan diedit agar mudah dipahami.

T: Bagaimana awal mula Anda di Facebook?

Saya memulai Halaman saya tahun 2012, saat sedang bepergian sebagai pembicara motivasi. Saya tidak pernah berniat menjadi kreator konten, yang saya inginkan adalah cara terhubung dengan orang-orang. Sekitar tahun 2014, saya memutuskan untuk membuat konten selain berbicara di depan publik. Saya ingin fokus di satu platform saja dan sebenarnya, yang pertama saya lakukan adalah crossposting konten Instagram saya ke Facebook. Saya membangun Halaman secara perlahan, dari waktu ke waktu.

Strategi saya di setiap platform, termasuk Facebook, benar-benar berkembang dalam 1,5-2 tahun terakhir ini, pada saat pandemi. Menurut saya, situasi pandemi mengubah seluruh ekosistem pembuatan konten, cara membuat konten dan alasan kita berbagi.

Video Anda biasanya menampilkan diri Anda, bergaya orang pertama, dan menceritakan pengalaman. Ceritakan tentang keputusan itu.

Tujuan saya dalam membuat konten adalah menjembatani perbedaan. Saya masih menghadapi banyak ketidaktahuan sebagai wanita penyandang disabilitas, kurangnya pengetahuan, kesadaran, dan edukasi di luar sana. Saat tumbuh dewasa, kami tidak pernah diajarkan tentang disabilitas. Di generasi saya, kami diberi tahu: "Jangan melihat, jangan menatap, jangan bertanya," yang merupakan hal terburuk yang bisa diajarkan ke anak muda. Inilah yang menjadikan generasi kami menghindari disabilitas, bahkan takut akan hal itu. Padahal, disabilitas adalah satu-satunya komunitas minoritas tempat semua orang bisa bergabung kapan saja, karena penyakit atau cedera. Jadi, penting untuk menjembatani perbedaan dan menghilangkan ketakutan itu. Cara terbaik melakukannya adalah dengan bersikap manusiawi. Menunjukkan orang-orang sisi kemanusiaan disabilitas.

Cerita yang ada di media biasanya mengasihani penyandang disabilitas atau mereka dianggap tidak punya kesalahan. Saya ingin menunjukkan sisi kemanusiaannya. Saya bisa menjadi saudari, teman, atau rekan kerja Anda. Saya suka yoga, kucing, sushi, dan fashion. Cara paling cocok berbagi tentang diri saya adalah dengan konten bergaya orang pertama ini. Saat orang mengenali saya sebagai seseorang, ini membuat mereka tahu tentang disabilitas saya, rintangan, dan ketidakadilan yang kami hadapi di komunitas.

"Saat Anda ingin membangun komunitas, penting untuk berinteraksi dengan komunitas tersebut. Saya harus membuat konten untuk mendapat uang karena saya telah membuat komunitas yang berinteraksi dengan saya dan mereka tahu saya juga berkontribusi kembali. Saya berupaya mengenal mereka dan saya lakukan dengan bertanya di video, bertanya di komentar, dan menjawab dengan cara autentik, baik di komentar maupun di pesan direct."

Molly Burke, pembicara motivasi dan konten kreator

Bagaimana cara memproduksi dan memposting konten secara konsisten?

Waktu tersulit saya membuat konten terjadi selama lockdown. Saya mengalami kelelahan kreativitas. Saat menjalani hari-hari saya, konten datang secara alami. Saat tidak bisa ke mana-mana, tidak banyak yang bisa saya bagikan. Namun, saya sadar akan pentingnya tetap konsisten karena saya adalah sumber pelepas penat bagi banyak orang. Penting untuk terus membuat konten dan terhubung.

Pengikut Facebook Anda meningkat secara mengesankan tahun ini, 81% selama 12 bulan* terakhir. Menurut Anda, hal apa yang mendasari perkembangan ini?

Saya tentunya mencoba memanfaatkan semua fitur yang ditawarkan Facebook. Sedangkan, sebelumnya saya mungkin hanya menggunakan area tertentu Facebook dan tidak menggunakan sepenuhnya. Kini saya melakukan crossposting konten Instagram. Saya menggunakan Facebook Stories, Reels, Soundbites, Siaran Langsung Facebook. Saya juga memposting lebih banyak konten video native.

Sama halnya dengan Instagram, saya mencoba menggunakan setiap fitur sebanyak mungkin: Video Instagram, Reels, Beranda, Stories, Siaran langsung. Saya mencoba konsisten di setiap fitur ini serta memberi makna dan tujuan yang lebih dari estetika. Saya ingin menambahkan nilai dalam setiap postingan yang dibuat agar saat muncul di beranda pengikut tidak membuang waktu mereka.

Namun sejujurnya, saya tidak melihat jumlahnya. Saya tidak memantau berapa banyak pengikut saya. Mudah sekali mengaitkan kemampuan diri Anda dengan angka dan sebagai orang yang berjuang melawan penyakit mental, saya menghindari situasi sulit itu. Saya juga khawatir bila terpaku pada penayangan akan mengubah strategi konten saya. Ini bisa berpotensi mengubah konten yang saya buat, dari konten yang menyenangkan diri saya menjadi konten yang ingin dilihat pengikut.

Interaksi di video Anda cenderung sangat positif. Setelah Menyukai, orang menanggapi dengan Cinta*. Bagaimana Anda mengembangkan ruang yang positif dan aman ini?

Memang niat saya menciptakan ruang yang positif dan saya bersyukur bisa mewujudkannya. Saya yakin bahwa Anda menarik perhatian apa yang Anda berikan. Saya memberikan cinta, kejujuran, dan keaslian, sebuah ruang aman untuk semua orang, penyandang disabilitas atau bukan. Saya membangun lingkungan agar orang merasa bahwa tubuh mereka, cara mengekspresikan diri, dan identitas mereka bisa diterima. Orang-orang merasa diterima oleh saya dan dari satu sama lain.

Hal positif ini juga datang dari komentar dan Anda juga sering meninggalkan komentar serta memulai percakapan. Apa strategi di balik itu semua?

Saat ingin membangun komunitas, penting untuk melakukan percakapan dengan komunitas itu. Saya harus membuat konten untuk mendapat uang karena saya telah membuat komunitas yang berinteraksi dengan saya dan mereka tahu saya juga berkontribusi kembali. Saya berupaya mengenal mereka dan saya lakukan dengan bertanya di video, bertanya di komentar, dan menjawab dengan cara autentik, baik di komentar maupun di pesan direct.

Kebanyakan video yang Anda posting berdurasi lebih dari 3 menit. Apakah video berdurasi lebih lama adalah bagian yang disengaja dari strategi Anda?

Sulit bagi saya membuat konten singkat. Pertama-tama, saya banyak bicara, tetapi saya juga bersemangat tentang pendidikan. Menyesuaikan cerita yang pas, yang terasa seperti memberikan edukasi hingga tingkat yang saya inginkan, sulit dilakukan di bawah 3 menit. Orang-orang juga akan menonton video berdurasi lebih lama, yang durasinya 5-10 menit.

Manfaat apa yang diberikan oleh subtitle di konten video Anda?

Subtitle sangat penting bagi saya. Saya membayar agar semua video saya diberi subtitle di semua platform. Aksesibilitas sangat diperlukan bagi saya dan bukan hanya yang bermanfaat bagi saya, tetapi yang juga bermanfaat bagi semua orang di komunitas ini, termasuk orang yang tuli dan sulit mendengar. Subtitle juga bermanfaat bagi ESL [orang-orang yang menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua]. Ini membantu mereka memahami konten saya dengan mendengar dan membaca secara bersamaan.

Anda cenderung memakai Soundbites di Facebook. Ceritakan tentang pengalaman itu.

Saya menikmati Soundbites. Saya orang yang mengutamakan audio, begitulah saya memandang dunia dan inilah cara saya menikmati konten di setiap platform. Jadi, ide membuat konten audio berdurasi pendek yang murni audio itu menyenangkan!

Adakah saran untuk kreator baru yang ingin mencari komunitas, atau membangun komunitas, di Facebook?

Berinteraksilah dengan pemirsa. Jangan takut menjadi niche. Akhir-akhir ini banyak orang mencoba menjadi beda dari yang lain, yang menjadi semakin ramai pula. Jadilah diri sendiri dan buatlah hal yang menjadikan Anda bersemangat.

Jangan takut juga untuk memberikan sedikit kendali. Saya mempekerjakan apa pun yang saya bisa. Saya orangnya kreatif. Saya membuat konten setiap hari di setiap platform. Tujuan saya di setiap platform adalah memiliki konten uniknya sendiri. Itu butuh upaya ekstra. Saya butuh otak, energi, dan ruang di kepala saya untuk jadi kreatif. Jadi, semua hal dari mengedit video hingga foto gambar mini, saya mempekerjakan orang. Lalu, saya gunakan otak saya untuk membuat konsep, syuting, fotografi, streaming siaran langsung, menulis keterangan, dan membalas komentar.

Namun, saya sering bertemu kreator yang takut memberikan kendali dan ini membuat mereka kelelahan. Jadi, saya pikir Anda tidak harus melakukan semuanya sendiri. Saat harus berkolaborasi secara kreatif, mencari orang yang ahli di bidangnya akan menguntungkan konten Anda. Anda mendapat yang lebih bagus daripada apa yang bisa Anda buat sendiri.

Meski tidak mudah mendapat anggota tim baru, jangan menyerah. Mungkin perlu lima kali edit bagi seseorang untuk memberi hasil seperti yang diinginkan, tetapi ingat, beban Anda akan berkurang.

Baca praktik terbaik kami untuk tips selengkapnya tentang mengoptimalkan konten video di Facebook.

*Berdasarkan data CrowdTangle yang tersedia secara publik, 01/11/20 - 08/11/21

Tips Utama Molly Burke:

Gunakan semua fitur Facebook, termasuk Stories, Reels, Soundbites. Sama halnya dengan Instagram (Video, Feed, Reels, Stories).

Lakukan percakapan dengan komunitas yang Anda bangun, tanggapi komentar dan DM.

Jika ada yang ingin dikatakan, katakanlah. Orang akan menonton video berdurasi 5-10 menit.

Subtitle sangatlah penting. Konten yang bisa diakses itu penting!

Jangan takut mengambil niche; jadilah diri sendiri.

Baca selengkapnya

/
23

Bergabunglah dengan kami

Dapatkan tips eksklusif, saran ahli, dan berita kreator terbaru dengan mendaftar.

Daftar untuk menerima buletin kreator khusus kami dan memenuhi syarat untuk benefit eksklusif

Selamat datang di komunitas kreator kami.

Terima kasih atas ketertarikan Anda. Kami akan segera menghubungi Anda.